Mata Kuliah :
Geometri
RUANG LINGKUP GEOMETRI
Kelompok 2
Andi Nur Ina
Fauzia
Yulianti Y.
Indah Mulia Sari
Syamsu Rijal
Hardiansyah
Nandar
Jurusan
Pendidikan Matematika
FKIP
UNISMUH
2013
A.
Definisi
Geometri
Kata Geometri
berasal dari bahasa Yunani yaitu geo yang
artinya bumi dan metro yang artinya mengukur.
Maksudnya, mencakup mengukur segala sesuatu yang ada di bumi.
Menurut Novelisa
Sondang bahwa “geometri menjadi salah satu ilmu matematika yang diterapkan dalam
dunia arsitektur; juga merupakan salah satu cabang ilmu yang berkaitan dengan
bentuk, komposisi dan proposisi.”
Muhmmad Fakhri
Aulia menyebutkan bahwa geometri dalam pengertian dasar adalah sebuah cabang
ilmu yang mempelajari pengukuran bumi dan proyeksinya dalam sebuah bidang dua
dimensi.
Alders (1961)
menyatakan bahwa geometri adalah salah satu cabang matematika yang mempelajari
tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat-sifatnya,
ukuran-ukurannya dan hubungan antara satu dengan yang lain.
Dari beberapa
definisi geometri diatas, dapat disimpulkan bahwa geometri adalah salah satu
cabang matematika yang mempelajari tentang bentuk, ruang, komposisi beserta
sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya dan hubungan antara satu dengan yang lain.
B.
Sejarah
Geometri sebagai Cabang dari Matematika
Geometri adalah cabang matematika yang
pertama kali diperkenalkan oleh Thales (624-527 SM) yang berkenaan dengan
relasi ruang.
Ada enam wilayah yang dapat dipandang
sebagai sumber penyumbang pengetahuan geometri yaitu Babilonia (4000 SM - 500 SM),
Yunani (600 SM – 400 SM), Mesir (5000 SM – 500 SM), Jasirah Arab (600 – 1500
AD), India (1500 BC – 200 BC), dan Cina (100 SM – 1400). Tentu masih ada
Negara-negara penyumbang pengetahuan geometri yang lain. Namun, kurang
signifikan atau belum terekan dalam tradisi tulisan.
Geometri yang lahir dan berkembang di
Babilonia merupakan sebuah hasil dari keinginan dan harapan para pemimpin
pemerintahan dan agama pada masa itu. Hal ini dimaksudkan untuk bisa mendirikan
berbagai bangunan yang kokoh dan besar. Juga harapan bagi para raja agar dapat
menguasai tanah untuk kepentingan pendapatan pajak. Teknik-teknik geometri yang
berkembang saat itu pada umunya masih kasar dan bersifat intuitif, akan tetapi,
cukup akurat dan dapat memenuhi kebutuhan perhitungan. Berbagai fakta tentang
teknik-teknik geometri saat itu termuat dalam Ahmes Papirus yang ditulis lebih
kurang tahun 1650 SM dan ditemukan pada abad ke-9. Dalam Papirus ini terdapat
formula tentang perhitungan luas daerah suatu persegi panjang, segitiga
siku-siku, trapesium yang mempunyai kaki tegak lurus dengan alasnya, serta
formula tentang pendekatan perhitungan luas lingkaran.
Bangsa Babilonia mengembangkan cara
menhitung luas dan volume. Diantaranya menghitung panjang keliling lingkaran
yang sama dengan tiga kali panjang garis tengahnya. Kita mengenal harga tiga
ini mendekati harga π. Rumus
Pythagoras juga sudah dikenal pada masa itu.
Bangsa Mesir mendiami wilayah yang
snagat subur di sepanjang sungai Nil. Pertanian berkembang pesat. Pemerinth
memerlukan cara untuk membagi petak-petak sawah dengan adil. Maka, geometri
maju disini karena menyajikan berbagai bentuk polygon yng disesuaikan dengan
keadaan wilayah di sepanjang sungai Nil itu.
Di Yunani, geometri mengalami masa
“emasnya”. Sekitar 2000 tahun yang lalu, ditemukan teori yang kita kenal dengan
nama teori aksiomatis. Teori berfikir yang mendasarkan diri pada sesuatu yang
paling dasar yang kebenarannya kita terima begitu saja. Kebenaran semacam ini
kita sebut kebenaran aksioma. Dari sebuah aksioma diturunkan berbagai dalil,
baik dalil dasar maupun dalil turunan.
Di wilayah timur, India dan Cina dikenal
penyumbang pengetahuan matematika yang handal. Di India, para matematikawan
memiliki tugas untuk membuat berbagai bangunan pembakaran untuk korban di
altar. Salah satu syaratnya adalah bentuk boleh (bahkan harus) berbeda tetapi
luasnya harus sama. Misalnya membuat banguna pemekaran yang terdiri atas lima
tingkat dan setiap tingkat terdiri dari 200 bata. Diantara dua tingkat, tidak
boleh ada susuna bata yang sama persis. Saat itulah muncul ahli geometri di
India. Tentu, bangunan itu juga dilengkapi dengan atap. Atap juga merupakan
bagian tugas matematikawan India. Disinilah berkembang teori-teori geometri.
Seperti cabang-cabang ilmu pengetahuan
yang lain, matematika (termasuk geometri) juga dikembangkan oleh para ilmuan
Cina sejak 2000 tahun sebelum Masehi (atau sekitar 4000 tahun yang lalu). Kalau
di Eropa terdapat buku unsur-unsur geometri Euclid yang mampu menembus waktu
2000 tahun tanpa tertandingi, di Timur Cina terdapat buku “Sembilan bab tentang
matematika” yang dinuat sekitar tahun 179 oleh Liu Hui. Buku ini memuat banyak
masalah geometri. Diantaranya menghitung luas dan volume. Dalam buku itu juga
mengupas hukum Pythagoras. Juga banyak dibicarakan tentang polygon.
Pada zaman pertengahan, Ahli Matematik
Muslis banyak menyumbangkan mengenai perkembangan geometri, terutma geometri
aljabar dan aljabar geometri. Al- Mahani (1853) mendapat ide menguraikan
masalah geometri seperti menyalin kubus kepada masalah dalam bentuk aljabar.
Thabit Ibn Qurra (dikenal sebagai Thebit dalam Latin) (836 – 901) mengendali
dengan pengendalian aritmetika yang diberikan kepada ratio kuantitas geometri,
dan menyumbangkan tentang pengembangan geometri analitik. Omar Khayyam (1048 –
1131) menemukan penyelesaian geometri kepada persamaan kubik.
C.
Kajian
Geometri Secara Umum (Cabang-Cabang Geometri)
1.
Geometri
Diferensial
Geometri diferensial adalah sebuah
disiplin matematika yang menggunakan teknik-teknik kalkulus diferensial dan
kalkulus integral, juga aljabar linear dan aljabar multi linear, hingga
masalah-masalah kajian dalam geometri. Teori kurva ruang dan dan bidang dalam
ruang euklides tiga dimensi membentuk basis untuk pengembangan geometri
diferensial pada abad ke-18 dan abad ke-19. Sejak akhir abad ke-19, geometri
diferensial telah berkembang menjadi sebuah lapangan yang memperhatikan secara
lebih umum dengan stuktur geometri pada lipatan terdiferensialkan. Geometri
diferensial berhubungan dekat dengan topologi diferensial dan dengan
aspek-aspek geometri pada teori persamaan diferensial. Geometri diferensial
permukaan menangkap banyak gagasan
penting dan karakteristik teknik pada lapangan ini. Cabang-cabang dari
geometri diferensial yaitu: Geometri Riemannian, Geometri Riemannian semu,
Geometri Finsler, Geometri simplektis, Geometri kontak, Geometri kompleks dan
Kahler,Geometri CR, Topologi diferensial, dan grup Lie.
1)
Geometri
Riemannian
Geometri
Riemannian mengkaji lipatan Riemannian, lipatan mulus dengan metric Riemannian.
Ini adalah sebuah konsep tentang jarak yang disajikan dalam artian bentuk
bilinear simetris definit positif mulus yang terdefinisi pada ruang tangen pada
tiap-tiap titit. Berbagai konsep yang didasarkan pada panjang, seperti panjang
lengkungan suatu kurva, luas suatu bidang, dan volume suatu padatan. Semuanya
memiliki analogi natural dalam Geometri Riemannian.gagasan tentang turunan
berarah suatu fungsi dari kalkulus peubah banyak diperluas dalam Geometri
Riemannian menjadi gagasan turunan kovarian suatu tensor. Ada banyak konsep dan
teknik analisis dan persamaan diferensial yang telah diperumum untuk berurusan
dengan lipatan Riemannian.
2)
Geometri
Riemannian semu
Geometri Riemannian semu memperumum
Geometri Riemannian kepada kasus dimana tensor metrik tidak harus definit
positif. Sebuah kasus khusus hal ini adalah “Lipatan Lorentzia”, yakni basis
matematika untuk teori relativitas umum tentang gravitasi-nya Einsten
3)
Geometri
Finsler
Geometri Finsler memiliki lipatan
Finsler sebagai objek kajian utama. Ini adalah lipatan diferensial dengan suatu
metrik Finsler, yaitu norma Banach yang terdefinisi pada tiap-tiap ruang
tangen. Metrik Finsler adalah struktur yang jauh lebih umum daripada metrik
Riemannian.
4)
Geometri
simplektis,
Geometri simplektis adalah kajian
tentang lipatan Simplektis. Lipatan yang hamper simplektis adalah lipatan
terdiferensialkan yang diperlengkapi dengan bentuk bilinear matriks asimetris
non-degenerat bervariasi mulus pada tiap-tiap ruang tangent
5)
Geometri
kontak
Geometri kontak berurusan dengan lipatan
tertentu yang berdimensi ganjil. Geometri kontak ini dekat dengan geometri
simplektis dan seperti yang belakangan, geometri kontak mulai dipertanyakan
dalam mekanika klasik
6)
Geometri
kompleks dan Kahler
Geometri diferensial kompleks adalah
kajian lipatan kompleks. Lipatan Kahler adalah lipatan yang diperlengkapi
dengan struktur Kahler. Lipatan Kahler adalah lipatan simplektis dan kompleks.
7)
Geometri CR
Geometri CR adalah kajian geometri
intrinsik dari batas-batas domain di dalam lipatan kompleks.
8)
Topologi
diferensial
Topologi diferensial adalah kajian
invarian geometris (global) tanpa bentuk metrik atau simplektis. Topologi
diferensial bermula dari operasi-operasi natural, seperti turunan Lie dari
bundle vector natural dan diferensial de Rham dari bentuk diferensial
9)
Grup
Lie
Grup Lie adalah grup di dalam kategori
lipatan mulus. Di samping sifat-sifat aljabar, grup Lie juga memanfaatkan
sifat-sifat geometri diferensial. Konstruksi yang paling jelas adalah bahwa
Aljabar Lie yakni ruang tangen pada unit yang diperlengkapi dengan kurung Lie
di antara lapangan-lapangan vektor invarian-kiri.
2.
Geometri
Projektif
Di dalam matematika, geometri projektif
adalah kajian sifat-sifat geometris yang invarian dibawah transformasi
projektif. Ini berati bahwa geometri projektif memiliki tatanan, ruang
projektif, dan himpunan selektif yang berbeda dibandingkan konsep-konsep
geometri elementer. Intuisi-intuisi dasarnya adalah bahwa ruang projektif
memiliki lebih banyak titik daripada ruang euklides, dimana dimensi yang
diberikan, dan bahwa transformasi geometris adalah diizinkan untuk memindahkan
titik-titik ekstra ke titik-titik tadisional, dan begitu pula sebaliknya.
Sifat-sifat yang penuh makna di dalam
geometri projektif disokong oleh gagasan baru transformasi ini, yang lebih
radikal dalam efek-efeknya dibanding keterekspresiannya oleh suatu matriks
transformasi dan translasi. Geometri projektif sebagian besarnya merupakan
hasil pengembangan dari abad ke-19. Satu rancang bagun raksasa dari berbagai
penelitian telah menjadikannya sebagai cabang geometri yang paling
representative pada masa itu. Geometri projektif adalah teori tentang ruang
projektif kompleks, karena koordinat-koordinat yang digunakan adalah bilangan
kompleks. Geometri projektif juga merupakan subjek dengan banyak praktisi yang
bekerja deminya, dibawah panji-panji geometri sintesis. Cabang lain yang muncul
dari kajian-kajian aksiomatis geometri projektif adalah geometri berhingga.
Cabang geometri projektif saat ini dibagi ke dalam banyak sub-cabang
penelitian, dua contoh darinya adalah geometri aljabar projektif dan geometri
diferensial projektif.
Pada permulaan abad ke-19, karya
Poncelet, Lazare Carnot, dan yang lainnya mendirikan geometri projektif sebagai
cabang tersendiri dari matematika. Dasar-dasar yang seksama ini diajukan oleh
Karl von Staudt dan disempurnakan oleh orang Italia Giuseppe Peano, Mario
Pieri, Alessandro Padoa, dan Gino Fano pada penghujung abad ke-19.
Geometri projektif, seperti geometri
afin dan geometri euklides, dapat juga dikembangkan dari program Erlangen-nya
Felix Klein. Geometri projektif dikarakterisasi oleh invarian-invarian dibawah
transformasi-transformasi grup projektif.
Setelah banyak karya yang memuat
sedemikian banyaknya teorema dalam subjek ini, dasar-dasar geometri projektif
menjadi lebih terpahami. Struktur insidensi dan rasio silang adalah invarian
fundamental dibawah tranformasi projektif. Geometri projektif dapat dimodelkan
oleh bidang afin (ruang afin) ditambah sebuah garis (hiperbidang) “di
ketakhinggaan” dan kemudian memperlakukan garis iru (hiperbidang) sebagai
sesuatu yang biasa.
Sebuah
model aljabar untuk mengerjakan geometri projektif di dalam gaya geometri
analitik diberikan oleh koordinat-koordinat homogeny. Di dalam artian yang
mendasar, geometri projektif dan geometri terurut adalah elementer karena
mereka melibatkan aksioma sesedikit mungkin dan kedua-duanya dapat digunakan
sebagai fondasi bagi geometri afin dan geometri euklides. Geometri projektif
tidaklah “terurut” dan dengan demikian geometri projektif adalah fondasi yang
berbeda dari geometri.
D.
Geometri
Bidang Datar (Euclid)
Geometri
Euclid adalah sistem matematika yang dikaitkan oleh seorang ahli matematik
Yunani bernama Euclid dari Alexandria, yang dijelaskan dalam buku teks tentang
geometri yaitu Element. Element merupakan sebuah kajian sistematik yang terawal
mengenai geometri. Element sudah menjadi salah satu buku-buku yang paling
berpengaruh di dalam sejarah, sama banyaknya dengan kaedahnya yang mempunyai
isi kandungan matematik. Materi Euclid terdiri dalam asumsi satu set kecil
intuitif yang menarik aksioma, dan kemudian membuktikan banyaknya teorem-teorem
daripada aksiom-aksiom. Meskipun banyak dari hasil Euclid telah dinyataakan
oleh ahli-ahli matematika Yunani sebelumnya. Euclid adalah orang yang pertama
yang menunjukan bagaimana proposisi-proposisi bisa masuk secara sempurna
membentuk satu dedikasi dan system logis yang komprehesif.
Menjelang awal buku pertama dari
Element, Euclid memberikan lima postulat (aksioma) untuk pesawat geometri,
menyatakan dalam hal konstruksi (sebagaimana diterjemahkan oleh Thomas Heath) :
1.
“Untuk
menggambar garis lurus dari setiap titik ke titik apapun”
2.
“Untuk
menghasilkan (memperluas) sebuah garis lurus yang terbatas terus menerus dalam
garis lurus”
3.
“Untuk
menggambarkan lingkaran dengan pusat dan jarak”
4.
“
itu Semua sudut yang tepat sama dengan satu sama lain”
5.
Para
parallel dalil : “ jika garis lurus jatuh di dua jalur lurus membuat sudut
interior pada sisi yang sama kurang dari dua sudut yang tepatdua garis lurus,
jika diproduksi tanpa batas waktu, bertemu disisi itu yang adalah sudut kurang
dari dua sudut yang tepat”
Meskipun pernyataan
Euclid dari postulat hanya secara eksplisit menegaskan keberadaan konstruksi,
mereka juga diambil untuk menjadi unik. Element juga memasukkan lima “notasi
biasa” yaitu:
1.
Hal-hal
yang sama dengan hal yang sama juga sama satu dengan lainnya.
2.
Jika
sesuatu yang sama ditambahkan ke sama, maka keutuhan adalah sama.
3.
Jika
sesuatu yang sama dikurangkan dari sama, maka sisanya adalah sama.
4.
Hal-hal
yang bertepatan dengan satu sama lain sama satu sama lain
5.
Keseluruhan
lebih besar daripada bagian.
Buku Element ini bermula dengan geometri
satah yang masih diajarkan di sekolah menengah sebagai satu system aksiman dan
contoh-contoh pembuktian formal yang pertama. Kemudian Element merangkumi
geometri pepejal dalam tiga dimensi dan seterusnya geometri Euclid telah
diperpanjang kepada satu bilangan dimensi yang terhingga.
Geometri Euclid mempelajari bidang
datar. Kita dapat dengan mudah menggambarkannya dalam bidang datar. Kita bisa
menggunakana buku atau kertas untuk mengetaui konsep-konsep dari geometri Euclid.
Dalam bidang datar kita tahu bahwa :
1.
Jarak
terpendek dari dua titik adalah sebuah garis (dari dua buah titik bisa tepat
dibuat satu garis ).
2.
Jumlah
sudut dalam segitiga adalah 180 derajat
3.
Konsep
dari jarak antar garis dapat diilustrasikan
Selama lebih dari dua ribu tahun, kata
sifat “Euclid” tidak diperlukan karena tidak ada geometri lain yang disusun.
Aksioma Euclid tampak sangat jelas bahwa pembuktian teorema lainnya dianggap
benar secara mutlak. Namun, sekarang banyak geometri non-euclid sudah
diketahui. Yang pertama yang telah ditemukan pada awal abad 19. Implikasi dari
teori Einsten mengenai teori relativitas umum adalah bahwa ruang Euclidean
adalah pendekatan yang baik terhadap sifat ruang fisik hanya dimana medan
gravitasi tidak terlalu kuat.
DAFTAR PUSTAKA
astutisetyoningsih.blogspot.com/2012/02/sejarah-geometri-euclid.html
aby-matematika.blogspot.com/2011/08/sejarah-geometri.html
id.wikipedia.org/wiki/Geometri
diferensial
id.wikipedia.org/wiki/Geometri
projektif
rimaag.blogspot.com/2013/03/geometri-euclid.html
matematikaoye.wordpress.com/geometri-euclid/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar